IP Address atau Internet Protocol Address adalah sebuah alamat khusus yang diberikan kepada suatu komputer.
Pemberian alamat IP ini tidak lain dan tidak bukan adalah agar komputer yang satu dengan yang lainnya dapat saling berkomunikasi.
IP Address itu sendiri terbentuk atas 4 blok, dimana masing-masing blok dapat berisikan angka mulai dari 0-255. Dimana angka 255 ini merupakan puncak atau ujung dari IP Address.
Nah, IP Address ini bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu Net ID (Network ID) dan Host ID. Dimana masing-masing bagian ini merupakan unsur pembagun alamat IP.
Agar anda bisa membedakan antara Net ID & Host ID, berikut saya berikan contohnya:
Disini saya akan memberikan contoh sederhana agar anda bisa membedakan yang mana Net ID dan yang mana Host ID. Kali ini saya akan memakai IP Address kelas C dengan IP 192.168.20.1
Dari IP address 192.168.20.1 ini kita bisa membedakan mana yang namanya Net ID dan Host ID. Net ID pada IP tersebut yaitu dimulai dari 192.168.20, sedangkan Host ID dari IP tersebut adalah 1.
Net ID dan Host ID dalam suatu IP Address pastinya memiliki fungsinya sendiri-sendiri.
Kita bisa mengibaratkan Net ID ini sebagai nomor gang dalam suatu komplek perumahan, dan Host ID ini adalah nomor rumah yang ada di komplek tersebut.
Jadi sesuai dengan pembahasan tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa dalam pemberian IP address komputer, kita boleh memakai Net ID yang sama, namun dengan Host ID yang berbeda.
Sebab apabila Host ID memiliki nomor yang sama, maka komputer yang satu dengan komputer yang lain tidak akan bisa saling berhubungan.
Baiklah saya rasa anda sudah mulai mengenal dan memahami apa itu IP Address, apa itu Net ID & Host ID. Selanjutnya mari kita pahami pembagian kelas pada IP Address:
Kelas A : 0-127
IP Address kelas A ini memiliki jarak IP yang berkisar dari 0 sampai 127. Contoh IP Address kelas A yaitu 10.10.10.1.Pada kelas A ini Net ID terletak pada blok pertamanya, sedangkan Host ID terletak pada bagian selanjutnya dari Net ID.
Penggunaan IP Address kelas A ini lebih cocok untuk jaringan WAN (Wide Area Network) dengan subnet 255.0.0.0
Kelas B : 128-191
IP Address kelas B berkisar antara 128-191, contohnya 128.255.129.7. Dimana pada kelas B ini Net ID berada pada 2 blok pertama IP Address dan sisanya adalah Host IDAlamat IP pada kelas B ini lebih cocok untuk digunakan pada jaringan MAN (Metropolitan Area Network) dengan subnet 255.255.0.0
Kelas C : 192-223
IP Address kelas C ini memiliki range atau jarak antara 192 sampai 223. Contoh IP Address kelas C adalah 192.168.20.100, dimana Net ID berapa pada 3 blok pertama IP Address, dan Host ID berapa pada 1 blok terakhir IP Address.Sedikit informasi saja, bahwa IP Address kelas C ini lebih cocok digunakan pada jaringan LAN (Local Area Network) dengan subnet 255.255.255.0
Kelas D : 224-247
Ini merupakan kelas IP yang biasanya digunakan untuk keperluan Multicasting, dimana IP Address kelas D ini memiliki range IP antara 224 sampai 247. Pada kelas D ini tidak ada yang namanya Net ID dan Host ID.Kelas E : 248-255
IP Address kelas E ini biasanya digunakan untuk keperluan umum dan uji coba, dengan angka yang dimulai dari 248-255. Disini juga tidak dikenal yang namanya Net ID dan Host ID.Baiklah saya rasa anda sudah mulai paham mengenai IP Address, maka selanjutnya mari kita membahas bagaimana cara melakukan konfigurasi IP Address pada sistem operasi Debian GNU/Linux. Berikut panduannya untuk anda:
1. Silahkan anda jalankan sistem operasi Debian anda. Disini saya menjalankan Debian CLI (Bukan GUI) secara Virtual dengan bantuan software yang bernama VMWARE.
2. Pada tampilan awal, silahkan anda ketik perintah "pico /etc/network/interfaces" kemudian Enter
3. kemudian masukan IP Address, Netmask, Network, Broadcast, dan Gateway
4. Setelah selesai, silahkan anda simpan dengan menekan tombol kombinasi "CTRL+X" kemudian tekan "Y" dan Enter
5. Lakukan Restart pada jaringan dengan cara mengetikan perintah : service networking restart
6. Kemudian untuk memastikan bahwa IP Address sudah terpasang, silahkan ketik perintah "ifconfig eth0" lalu Enter
7. Bisa dilihat pada gambar tersebut, IP Address sudah terpasang dengan benar. Itu artinya konfigurasi kita telah berhasil.
Penutup
Nah bagaimana sobat, mudah sekali bukan, cara konfigurasi IP Address pada Debian GNU/Linux?Selain bisa melakukan konfigurasi IP Address, melalui artikel diatas anda juga sudah memahami apa itu IP Address, Net ID dan Host ID.
Jadi anda tidak hanya bisa mengkonfigurasi IP Address saja, namun juga sudah memahami IP Address dengan baik.
Baiklah saya rasa hanya itu yang dapat saya smapaikan pada kesempatan kali ini, semoga apa yang telah saya sampaikan diatas bisa memberikan manfaat untuk anda semua.
Dan jangan lupa untuk terus mengikuti update terbaru dari blog ini ya. Terimakasih dan sampai jumpa.
Tags:
Debian